
Pontianak, Warta Global Kalsel – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur Indonesia (APTARI) 2025 diselenggarakan di Gedung Konferensi Universitas Tanjungpura (UNTAN), Kota Pontianak, Kalimantan Barat, 15–20 September 2025. Mengusung tema “Sinergi Pendidikan Arsitektur yang Unggul, Terpercaya, dan Merdeka”.

Rakernas APTARI dirangkai dengan kegiatan Equator Architecture Forum (EAF). Forum ini merupakan kolaborasi strategis antara Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), APTARI, dan Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI).
Selain Rakernas, Peserta juga mengikuti “Architecture Tour” 17–20 September 2025, yang mengajak Akademisi dan Praktisi untuk melihat karya arsitektur berbasis kearifan lokal di Kalimantan Barat.
EAF hadir sebagai wadah kolaborasi Praktisi, Akademisi, dan Peneliti untuk mendorong pengembangan keilmuan serta karya arsitektur yang berkelanjutan. Forum ini sekaligus mempertemukan tiga kekuatan besar : Asosiasi Profesi, Perguruan Tinggi, dan Peneliti, guna menciptakan ekosistem Pendidikan Arsitektur yang semakin relevan dengan kebutuhan Bangsa.
Rektor Universitas Tanjungpura (UNTAN), Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.H., dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran Perguruan Tinggi dalam membangun kualitas Pendidikan Arsitektur di Indonesia.
“Rakernas ini menjadi momentum strategis untuk menyatukan langkah antara Perguruan Tinggi, Asosiasi Profesi, dan Peneliti. UNTAN bangga menjadi Tuan Rumah dan berharap Forum ini dapat melahirkan gagasan inovatif dalam pengembangan arsitektur yang berakar pada kearifan lokal namun tetap adaptif terhadap tantangan global,” ungkapnya.
Ketua Umum IAI, Ar. Georgius Budi Yulianto, IAI, AA, juga menyampaikan apresiasinya atas sinergi Lintas Organisasi dalam penyelenggaraan Forum ini.
“IAI bersama APTARI dan IPLBI berkomitmen menghadirkan Forum ini sebagai ruang dialog dan kerja sama yang konstruktif. Pendidikan Arsitektur di Indonesia harus mampu melahirkan Arsitek yang unggul, profesional, sekaligus berpihak pada nilai budaya dan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE), Dr. Ir. H. Abrani Sulaiman, M.Sc., turut hadir dalam kegiatan ini, didampingi oleh Koordinator Program Studi Arsitektur, Ade Surya Jaya Noor, S.T., M.T., serta Dosen Arsitektur Nahla Rusiani, S.T., M.Ars.
Dr.Abrani memberikan apresiasi atas terselenggaranya Rakernas APTARI dan EAF 2025. “Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk memperkuat Jaringan Akademik dan Profesi Arsitektur di Indonesia. Kami dari UNUKASE sangat mendukung kolaborasi ini, terlebih dalam upaya mendorong Pendidikan Arsitektur yang berdaya saing global dan berakar pada nilai-nilai lokal,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan MoU antara UNUKASE dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dengan nomor 18/KS/UNUKASE/IX/2025 sebagai bentuk komitmen kerja sama dalam pengembangan Pendidikan Arsitektur dan peningkatan profesionalisme Lulusan. Rakernas APTARI 2025 diharapkan tidak hanya menghasilkan keputusan strategis bagi Pendidikan Tinggi Arsitektur, tetapi juga memperkuat sinergi antara Dunia Akademik, Profesi, dan Penelitian demi kemajuan Arsitektur Indonesia.*****
KALI DIBACA